Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

”Bisikan Sang Bupati”_ BUAH DARI PENGABDIAN

Jam menunjukkan pukul 02.00 WIB, udara yang dingin membuat kebanyakan orang menarik selimutnya kembali, dan melanjutkan tidur, tetapi ternyata tidak dengan Faisal, seorang laki-laki yang berumur 53 tahun. Ia bangun untuk mengambil air wudhu untuk mengerjakan sholat malam. Setelah sholat dan membaca Al-quran beberapa lembar, ia pun sebenarnya berniat untuk tidur kembali, tetapi tiba-tiba handphonenya berbunyi dan tertulis “Kades Memanggil”. Ia pun segera mengangkatnya.
“Assalamu’alaikum, ada apa Dek?” tanyanya kepada Kepala Desa yang telah dianggapnya Adik sendiri, karena usianya lebih mudah.
“Wa’alaikumuusalam warohmatullah. Maaf Kak menganggu pagi-pagi, Kak tolong kerumah saya sekarang ya! Ada hal penting yang ingin saya bicarakan mengenai acara desa kita besok”.
“Baiklah, saya segera kesana”
“Terima kasih Kak, assalamu’alaikum”
“Wa ‘alaikumussalam warohmatullah”
Faisal pun segera mengambil sepedanya dan bergegas menuju rumah Kepala Desa, “Ada masalah apa dengan acara besok?” ujarnya dalam hati sambil terus mengayu sepedanya.
Besok didesa tersebut ada acara peresmian kecamatan baru yang dihadiri oleh Bapak Bupati beserta staffnya dan Camat yang baru.
Faisal tidak terlalu membutuhkan waktu lama untuk sampai kerumah Kepala Desa, karena rumahnya dan rumah Kepala Desa tidak terlalu jauh.
“Assalamu’alaikum” panggil Faisal sambil mengetuk pintu.
“Wa’alaikumussalam warohmatullah, alhamdulillah kakak bisa datang”
“Emang ada apa Dik?”
“Gini Kak, ketua pelaksana acara kita besok sedang sakit, sedangkan ia harus menyampaikan kata sambutan. Saya telah menelfon beberapa orang untuk menggantikannya, tetapi tidak ada yang menyanggupi, karena mereka tidak berani berbicara di depan Bapak Bupati. Oleh karena itu saya memanggil Kakak kemari, saya berharap Kakak bisa menggantikan ketua pelaksana besok untuk menyampaikan kata sambutan, saya yakin bahwa Kakaklah orang yang berkompeten dalam hal ini” jelas Kepala Desa dengan panjang lebar.
Yah, memang Faisal sering kata sambutan dibanyak acara, baik itu acara desa, sekolah, bahkan sebagai tuan rumah dalam acara pernikahan. Pengabdiannya dimasyarakat dan sifatnya yang loyal membuat ia disenangi, dan telah dianggap keluarga dengan kebanyakan masyarakat, walau sebenarnya ia bukanlah penduduk asli desa tersebut.
Dulu ia hanyalah seorang perantau, ia datang kedesa tersebut untuk mengaplikasikan ilmunya langsung dimasyarakat, ia menjadi seorang guru MI dan MTs, walaupun saat itu dengan gaji yang kecil bahkan terkadang tidak ada. Ia membantu masyarakat gotong royong, mendirikan MA, dan lain-lain. Pengetahuannya dengan agama tidak diragukan, karena ia adalah lulusan S1 dari IAIN Raden Fatah, ia membantu masyarakat dalam mengurus jenazah, mengajar ngaji, dan ia sering diminta untuk ceramah diberbagai acara, kecakapannya itulah yang membuat ia sekarang dipercaya untuk menjadi Ketua masjid At-Taqwa didesa tersebut, dan kepercayaan masyarakat kepadanya membuat ia terpilih menjadi ketua BPD selama 2 priode.
Setelah memikirkan sejenak, akhirnya Faisal pun menyanggupi permintaan dari Kepala Desa tersebut.
Keesokan harinya, walaupun dengan sedikit gugup karena baru pertama kali menyampaikan kata sambutan langsung didepan Bupati, tetapi ia bisa menyampaikannya dengan baik sehingga masyarakat bertepuk tangan dengan meriah setelah mendengar kata sambutannya.
Ia pun segera berjabat tangan dengan Bapak Bupati, dan Bapak Bupati memeluk dan membisikkan sesuatu ditelinganya. Entah apa yang dibisikkan oleh Bapak Bupati yang membuat Faisal terdiam bagaikan tidak percaya dengan apa yang didengarnya.
Bisikkan sang Bupati tersebut tidak dibicarakannya dengan orang lain, bahkan dengan istrinya hingga 1minggu lebih.
Tepat setelah sholat jumat, Kepala Desa dan Bapak Camat singgah di rumah Faisal. Faisal tidak heran, karena selama ini rumahnya memang sering disinggahi prangkat-prangkat desa. Setelah berbincang-bincang cukup lama, Bapak Camat memberikan selembar kertas kepada Faisal.
“Apa ini Pak?” ujar Faisal kepada Bapak Camat.
“Silahkan Bapak Faisal buka dulu.”
“Pemberangkatan UMROH GRATIS bagi orang-orang yang telah bermanfaat bagi masyarakat” Faisal langsung melihat Bapak Camat dan Kepala Desa, tidak percaya dengan apa yang dibacanya.
“Benar Kak. Kakak InsyaAllah bulan depan akan diberangkatkan UMROH GRATIS oleh Bapak Bupati. Ini adalah skenario Allah Kak, Allah telah mengaturnya, dan memilih Kakak untuk datang ke rumah-Nya, mungkin inilah buah dari pengabdian Kakak selama ini yang tanpa pamrih membantu masyarakat” ujar Kepala Desa.
Faisal pun langsung sujud syukur setelah mendengar kabar gembira itu. “Alhamdulillah ternyata apa yang dibisikkan Bapak Bupati saat acara desa lalu untuk meng-Umrohkan saya, itu benar” ucap Faisal.
Dan barulah ia ceritakan semuanya, mengenai apa yang dibisikkan oleh Bapak Bupati saat acara desa tersebut.
Akhirnya setelah mengurus semua perlengkapan dan persyaratan untuk Umroh, tepat pada tanggal 02 April 2013 lalu, Faisal pun berangkat UMROH dengan GRATIS.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar